Tiga dosen Fisika dan Teknik Biomedis Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga (FST UNAIR) mengambil peran dalam menciptakan pemindai kanker serviks bersama tim dari UNAIR. Ketiga dosen ini adalah Dr. Riries Rulaningtyas, ST. MT., Winarno, S.Si, MT., dan Osmalina Nur Rahma, S.T, M.Si. Inovasi ini merupakan kolaborasi dengan Dr. Eng. Kuwat Triyana (UGM) , Prof. Andriyan Bayu S, Ph.D (ITB), dan Dr. Imas Sukaesih, M.Kom (IPB).

Inovasi ini merupakan bagian dari program Riset Kolaborasi Indonesia, yaitu program Dikti yang memiliki tujuan untuk mendorong dosen-dosen di Indonesia untuk melaksanakan publikasi agar dapat meraih predikat World Class University. Penelitian yang dipimpin oleh Dr. Riries ini adalah penelitian pertama yang dilakukan oleh empat universitas.

Inovasi tersebut dinamakan Digital Pathology Virtual Microscope (DPVM) yang berfungsi untuk menampilkan citra pap smear kanker serviks. Inovasi yang terdiri dari perangkat keras dan lunak ini tidak hanya digunakan untuk mendeteksi pasien, tetapi juga digunakan dokter-doketr muda untuk belajar.

“Alatnya sudah ada mikroskop portable, tapi di-improve lebih spesifik untuk kanker serviks,” jelas Dr. Riries.

Pemindai kanker serviks ini menggunakan engineering dan image processing untuk menampilkan hasil akhir berupa gambar yang tetap dapat ditampilkan secara rinci ketika diperbesar. Alat ini dibuat karena adanya kebutuhan akan pemindai yang mampu mendeteksi serta mengidentifikasi pap smear di Indonesia. Namun, alat ini tidak hanya bisa mendeteksi dan mengidentifikasi, tetapi juga bisa menghasilkan data repository yang dapat digunakan sebagai rekam medik digital pasien dan memberikan pelayanan terbaik.

Ketua tim penelitian sekaligus Sekretaris Departemen Fisika FST UNAIR ini menyampaikan, “Faskes-faskes rendah bisa mengakses. Nanti dikirim ke dokter yang di pusat, nanti bisa melalui telpon atau internet.” Dengan begitu, puskesmas sebagai faskes rendah dapat mengakses rekam medik pasien dan berkonsultasi dengan dokter-dokter di pusat melalui telepon.

Penulis: Dida S. N. Hilman

Artikel Terkait:

Dosen FST UNAIR Ciptakan Alat Rehabilitasi Medik untuk Pasien Stroke

Guru Besar Biokimia Presentasikan Penelitiannya di Jerman

Dosen FST UNAIR Menjadi Pembicara di Konferensi Internasional