
Mahasiswa Program Studi Teknik Biomedis Universitas Airlangga (UNAIR) melakukan eksperimen elektrospinning dalam rangkaian praktikum Mata Kuliah Eksperimen Teknik Biomedis, bertempat di Laboratorium Biomedical Engineering, Gedung Teknik Biomedis, Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Kampus C UNAIR.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan secara langsung proses pembuatan nanofiber berbasis polimer menggunakan metode elektrospinning — teknologi yang saat ini menjadi salah satu tulang punggung dalam pengembangan aplikasi biomaterial modern seperti wound dressing, scaffold jaringan, hingga sistem penghantaran obat.
Dengan menggunakan perangkat electrospinning chamber, mahasiswa mempelajari bagaimana parameter seperti tegangan, jarak elektroda, dan konsentrasi larutan memengaruhi hasil akhir dari serat nano yang terbentuk. Eksperimen ini juga menekankan pentingnya keterampilan laboratorium serta ketelitian dalam pengaturan alat dan pengolahan data.
“Kami sangat antusias, karena ini pertama kalinya kami benar-benar terlibat dalam proses pembuatan nanofiber yang biasa kami baca di jurnal. Ini membuka wawasan baru tentang aplikasi nyata teknologi biomedis,” ujar salah satu mahasiswa peserta.
Dosen pengampu mata kuliah menyatakan bahwa kegiatan ini dirancang untuk mendorong mahasiswa memahami prinsip kerja alat elektrospinning serta menghubungkannya dengan kebutuhan industri dan penelitian bidang teknik biomedis.
Laboratorium Biomedical Engineering FST UNAIR menjadi ruang pembelajaran inovatif, yang memfasilitasi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan praktis yang dibutuhkan dalam dunia kerja dan riset.
Dengan adanya praktikum seperti ini, Teknik Biomedis UNAIR terus menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan pendidikan yang aplikatif dan berorientasi pada perkembangan teknologi kesehatan terkini.