https://www.scopus.com/inward/record.uri?eid=2-s2.0-85130758641&doi=10.4103%2fjmss.JMSS_78_20&partnerID=40&md5=b952d08978e32d1d2a3980107e578ca3

Rahma, O. N., Putra, A. P., Rahmatillah, A., Putri, Y. S. A. K. A.,
Fajriaty, N. D., Ain, K., & Chai, R. (2022). Electrodermal activity for
measuring cognitive and emotional stress level. Journal of Medical
Signals and Sensors, 12(2), 155-162.

Stress dapat menyebabkan kondisi berbahaya dalam tubuh, seperti
gangguan cemas dan depresi. Oleh karena itu, riset ini digunakan
menjelaskan bagaimana hubungan tingkat stress manusia dengan
aktivitas electrodermal (EDA) sehingga dapat dideteksi (3) Tujuan dari
artikel ini adalah untuk mengeksplorasi tingkat stress terkait dengan
sinyal biomedis yang belum pernah diselidiki sebelumnya tanpa
menggabungkan dengan sinyal fisiologis lainnya (photoplethysmogram,
suhu subjek, dan ECG). Penulis mengumpulkan sinyal EDA dari
beberapa subjek, kemudian dilakukan dekonvolusi menggunakan
deconvolution analysis dan pendekatan optimasi konveks terhadap
aktivitas electrodermal sehingga diperoleh empat fitur yaitu rata-rata
sampel, standar deviasi, selisih mutlak pertama, dan selisih mutlak
pertama yang dinormalisasi.Fitur tersebut akan digunakan sebagai input
dari proses klasifikasi tingkat stress menggunakan extreme machine
learning (4) Subjek penelitian ini sejumlah 18 orang (10 perempuan dan
8 laki-laki) dengan rentang usia 18-22 tahun, dimana subjek yang dipilih
berada dalam kondisi sehat (tidak ada gangguan jiwa/depresi), tidur
cukup, tidak mengonsumsi obat-obatan, dan kondisi rileks sebelum
pengukuran dimulai. (5) Artikel ini bermanfaat untuk membantu subjek
dalam memantau kesehatan mental mereka di bawah beberapa kondisi
dan tekanan sehingga diharapkan tidak mengalami kecemasan dan
depresi akibat stress berlebih yang terlambat diobati . (6) Namun,
keterbatasan dari penelitian ini yaitu penelitian ini masih belum bisa
menemukan sumber dari tingkat stress subjek. (7) Hasil penelitian
menunjukkan bahwa EDA berpotensi untuk mengklasifikasikan tingkat
stress, dimana hasil dari percobaan ini menunjukkan nilai akurasi
setinggi akurasi pengukuran EDA jika dikombinasikan dengan sinyal
fisiologis lainnya.