Integrasi Kesehatan Mental dalam Pendidikan Teknik Biomedis: Menumbuhkan Insinyur yang Tangguh dan Manusiawi
- 19 Juni 2025
- Penulis : Q

Isu kesehatan mental semakin menjadi perhatian dalam dunia pendidikan tinggi, terutama di bidang teknik yang dikenal dengan beban akademik tinggi dan tekanan performa. Merespons hal ini, pendekatan inovatif mulai diterapkan dalam kurikulum Teknik Biomedis untuk mendukung kesejahteraan mahasiswa secara lebih menyeluruh.
Sebuah inisiatif kurikuler terkini mengusung pendekatan riset dalam mendesain mata kuliah yang tidak hanya berfokus pada teknologi dan sains, tetapi juga membekali mahasiswa dengan strategi dan pemahaman mengenai kesehatan mental dan kesejahteraan diri. Dalam kursus baru yang ditawarkan, mahasiswa tidak hanya belajar wearable technology atau sensor fisiologis, tetapi juga mempelajari hubungan antara desain alat kesehatan, data fisiologis (seperti detak jantung atau pola tidur), dan kesejahteraan pengguna.
“Kesehatan mental adalah bagian dari sistem—baik sistem biologis maupun sosial—yang juga harus dipahami oleh insinyur biomedis”
Mahasiswa diajak memahami bahwa teknologi tidak berdiri sendiri, melainkan terintegrasi dengan pengalaman manusia. Misalnya, bagaimana sensor denyut jantung dapat digunakan untuk mendeteksi stres, atau bagaimana desain alat bantu tidur dapat menunjang kualitas hidup pasien.
Pendekatan Interdisipliner dan Berbasis Bukti
Program ini didukung oleh pendekatan berbasis data, di mana tim pengajar mengembangkan instrumen survei untuk memetakan dinamika stres, burnout, dan dukungan sosial di kalangan mahasiswa teknik. Hasil dari penelitian ini tidak hanya menjadi dasar penyusunan kurikulum, tetapi juga memberi gambaran tentang kebutuhan nyata mahasiswa di lapangan.
Proyek ini juga mencerminkan pentingnya kolaborasi lintas bidang—antara teknik, psikologi, dan pendidikan—untuk menciptakan lingkungan belajar yang adaptif dan empatik. Salah satu keberhasilan program adalah bagaimana materi tentang self-regulation, komunikasi, dan keseimbangan hidup dipadukan dengan topik-topik BME seperti molecular diagnostics, biosignal analysis, hingga neuroengineering.
Membentuk Insinyur yang Reflektif dan Adaptif
Melalui pendekatan ini, mahasiswa tidak hanya dilatih untuk menjadi problem solver teknis, tetapi juga pribadi yang tangguh, reflektif, dan mampu memahami dinamika manusia dalam konteks teknologi kesehatan.
“Rekayasa bukan soal kesempurnaan, tapi soal mencoba, gagal, dan belajar untuk mencoba lagi,” ungkap salah satu mahasiswa pascasarjana.
Inisiatif ini menunjukkan bahwa pendidikan teknik tidak hanya dapat—tetapi harus—mendukung kesehatan mental sebagai bagian dari pembentukan kompetensi profesional yang utuh. Dengan mengintegrasikan topik-topik kesejahteraan dalam kurikulum, Teknik Biomedis memimpin langkah menuju pendidikan teknik yang lebih humanistik dan berkelanjutan.
Berita Lainnya

12 / 04 / 2022
UNAIR Terima Penghargaan Media Sosial Terbaik dari Beritajatim

12 / 04 / 2022
UNAIR Terima Penghargaan Media Sosial Terbaik dari Beritajatim

12 / 04 / 2022
UNAIR Terima Penghargaan Media Sosial Terbaik dari Beritajatim

12 / 04 / 2022
UNAIR Terima Penghargaan Media Sosial Terbaik dari Beritajatim

12 / 04 / 2022
UNAIR Terima Penghargaan Media Sosial Terbaik dari Beritajatim

12 / 04 / 2022
UNAIR Terima Penghargaan Media Sosial Terbaik dari Beritajatim