SURABAYA-Mahasiswa Teknik Biomedis cetuskan ide inovasi berjudul “3D (Three-Dimensional) Lung Cancer Detection and Identification Based on Mixed Reality”. Ide ini membawa mereka meraih medali silver dalam ajang 4th International Malaysia-Indonesia-Thailand Symposiumon Innovation and Creativity 2021 (iMIT SIC 2021) dalam kategori A (Student) dalam bidang Science, Technology, and Engineering.
Tim yang beranggotakan I Made Mas Dwiyana, Ni Nyoman Ary Dewanthi, Ni Kadek Setiari, dan Valentinus Mahenda Aaron Quandangen ini awalnya hanya iseng mendaftar. Mereka mengaku cukup terkejut ketika hasil karya kelompoknya meraih medali. Sebab, iMIT SIC 2021 merupakan pengalaman pertamanya dalam mengikuti ajang inovasi internasional. Namun, pada akhirnya mereka mampu mendapatkan medali berkat bimbingan dari Ibu RiriesRulaningtyas, S.T., M.T. sebagai dosen pembimbing dalam proyek ini.
Ide ini bermula ketika Made, sang ketua tim, mengajak rekan satu timnya berdiskusi mengenai 3D cancer view dengan mixedreality. Mereka menemukan fakta bahwa angka kasus kanker paru-paru di Indonesia cukup tinggi dan salah satu metode citra yang lumrah digunkan dalam proses pendeteksian kanker ini adalah dengan CT scan. Namun, hasil citra dari CT scan ini masih dalam bentuk 2D serta memerlukan identifikasi secara manual oleh dokter. Hal ini dapat menimbulkan potensi masalah kesalahan interpretasi ketika dokter sedang lelah dan berdampak pada diagnosis pasien. Tim yang seluruh anggotanya berasal dari Pulau dewata ini pun merumuskan solusi untuk permasalahan ini dengan menggabungkan CT scandengan mixedreality untuk deteksi dan identifikasi kanker paru-paru.
Proses yang mereka lalui untuk mendapatkan medali tidak mudah. Mereka harus mengumpulkan abstrak pada tahap awal. Setelah dinyatakan lolos seleksi, mereka diharuskan untuk membuat video presentasi yang memvisualisasikan ide mereka. Hasilnya, mereka berada pada urutan 94 dari sekitar 300 peserta dan berhak atas penghargaan medali perak.
Pada malam penganugerahan yang diadakan secara daring, tim ini bahkan tidak tahu bahwa mereka menang sebab mereka tidak dapat menghadiri acara tersebut. “Menunggu cukup lama, jadi ya sudah lah, paling nggamenang. Tiba-tiba ada teman yang mengucapkan selamat, ternyata dapat silver” Ucap Made saat ditanya perihal kemenangan timnya ini.
Penulis: Khairun Nisa