Teknik Biomedis Universitas Airlangga, merupakan tempat saya bernaung selama lebih dari empat tahun lamanya. Di jurusan yang merupakan ilmu multidisiplin ini, saya merasa banyak sekali mendapatkan pengetahuan baru dari berbagai bidang yang berkaitan dengan medis dan teknik. Di sana saya belajar mengenai anatomi, fisiologi, rangkaian listrik, sinyal, programming, biomaterial, rekayasa jaringan, dan banyak hal lainnya. Sulit memang, namun sebagai orang yang cukup menyukai mempelajari hal baru, saya merasa ini semua adalah ilmu yang berharga bagi saya. Selain itu, saya merasa dosen-dosen di sana sangat suportif dalam hal akademik maupun non akademik yang dapat membantu saya untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Selama di sana saya mendapatkan banyak kesempatan untuk mengikuti kegiatan dan organisasi seperti halnya menjadi Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Biomedis. Meskipun hal tersebut bertepatan dengan terjadinya pandemi sehingga kami tidak bisa bertatap muka secara langsung, itu tidak menutup kreativitas teman-teman Teknik Biomedis untuk berkembang bersama dalam program kerja dan agenda yang dilakukan.

Hal lain yang tidak akan terlupakan juga bagi saya adalah berkesempatan untuk mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) di tahun terakhir saya berkuliah. Dengan “keunikan” jurusan Teknik Biomedis, saya merasa kegiatan ini memang adalah ajang yang tepat untuk memperkenalkan jurusan Teknik Biomedis kepada pihak luar dengan inovasi-inovasi yang dapat diberikan. Pada tahun 2022 tersebut, saya dengan ketiga anggota tim saya, yaitu Indira, Nisrin, dan Daria, dengan didampingi oleh Dr. Prihartini Widiyanti, drg., M.Kes. S.Bio. sebagai dosen pendamping, mengajukan PKM Riset Eksakta berjudul “3D-Printed Bioresorbable Vascular Scaffold Polylactic Acid/Polycaprolactone (PLA/PCL) dengan Coating Kitosan Sulfat Sebagai Solusi Aterosklerosis”. Penelitian ini didasari dari ketertarikan saya mengenai stent, atau biasa disebut dengan ring jantung, dari salah satu mata kuliah yang diberikan di Teknik Biomedis. Dengan tingginya kasus kematian yang diakibatkan oleh penyakit aterosklerosis, saya merasa pengembangan dari stent yang masih berisiko menyebabkan restenosis (penyempitan kembali pada pembuluh darah setelah penempatan stent) dan trombosis (penggumpalan darah) perlu dilakukan dengan inovasi dari jenis material yang digunakan. Banyak sekali pengalaman dan relasi yang saya dapatkan selama mengikuti kegiatan PKM ini. Satu tahun yang tidak mudah menurut saya dikarenakan terdapat berbagai kendala dan halangan yang kami hadapi selama proses penelitian, pembuatan laporan, hingga mempersiapkan presentasi. Namun, dengan bantuan teman-teman, dosen pendamping, dan dosen-dosen TPK Universitas Airlangga yang sangat baik dalam memberikan support, membuat tim PKM saya dapat menuju ke PIMNAS dan menjadi salah satu tim yang mendapatkan penghargaan tertinggi dengan medali emas dalam presentasi. Hal ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi saya dan tim dikarenakan dapat memberikan kontribusi pada Universitas Airlangga selama berkuliah di sini.