Porous hydroxyapatite scafold produced using Musa paradisiacatemplate and its in vitro bioactivity

https://link.springer.com/article/10.1007/s41779-021-00677-z

Pengaruh jumlah HA terhadap sifat fisik dan bioaktivitas HA berpori yang dibuat dengan metode replika menggunakan Musa paradisiaca sebagai template telah dipelajari. Template disiapkan dengan  emotong pelepah pisang menjadi bentuk silinder. Slurry dibuat dengan mencampurkan 9, 10, dan 11 g HA dengan 11% pati sagu, 2,5% Darvan821A, dan air suling. Bubur kemudian diaduk dengan kecepatan 150 rpm selama 24 jam. Template diresapi ke dalam bubur dan kemudian dikeringkan pada 110 ° C selama 2 jam. Tubuh hijau dibakar pada 600 ° C selama 1 jam diikuti dengan sintering pada 1250 ° C selama 1 jam.

HA berpori diuji secara in vitro menggunakan tubuh simulasi larutan cair dengan perendaman selama 7-14 hari.

Perlekatan sel dilakukan dengan menggunakan sel Baby Hamster Kidney (BHK21). Berpori HA diproduksi dengan penyusutan pada kisaran 53,6–58,9%vol, densitas 1,26–1,47 g/cm3, porositas 53,5–60,1%, dan kuat tekan 3,89-4 MPa. Ukuran pori diperoleh pada kisaran 71,26-89,13 m. Tingkat biodegradasi sampel ditemukan pada kisaran 1,34-2,27% dengan peningkatan kandungan apatit dan karbonat pada HA berpori setelah perendaman dibuktikan dengan hasil FTIR.

Uji perlekatan sel menunjukkan bahwa viabilitas HA adalah 80,3% sesuai dengan sampel itu adalah bahan yang tidak beracun.

Author:

Ahmad Fadli · Prihartini Widiyanti · Deni Noviana · Agung Prabowo · Adi Mulyadi · Deska