Pengabdian
- 16 September 2025
- Penulis : Qulub
Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menghadirkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Melalui program pengabdian yang dilaksanakan di Desa Karangdiyeng, Mojokerto, tim ini mengembangkan sebuah aplikasi mobile yang dirancang khusus untuk membantu warga dalam mengolah sampah organik menjadi kompos. Inovasi ini tidak hanya menjawab permasalahan penumpukan sampah, tetapi juga membuka peluang bagi masyarakat desa untuk memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi produk yang bernilai guna.
Dalam kegiatan yang berlangsung di lapangan, tim PKM UNAIR memberikan sosialisasi sekaligus pelatihan terkait pemanfaatan aplikasi tersebut. Warga diajak untuk memahami pentingnya pengelolaan sampah organik serta cara praktis dalam mengolahnya menjadi kompos yang berkualitas. Tidak berhenti pada teori, tim juga memperkenalkan langsung fitur-fitur dalam aplikasi yang dapat mendukung proses pengomposan, mulai dari pencatatan bahan yang digunakan, pengingat waktu pembalikan dan penyiraman, hingga panduan visual yang mempermudah pengguna awam dalam mengikuti setiap tahapannya.
Selain itu, aplikasi ini juga dilengkapi dengan simulasi interaktif sehingga masyarakat dapat melihat gambaran proses pengomposan secara lebih jelas. Kehadiran fitur tersebut menjadi penting karena banyak warga yang sebelumnya belum pernah membuat kompos dan merasa ragu dengan teknik yang harus dilakukan. Dengan aplikasi ini, setiap tahapan dapat dipantau dengan lebih teratur sehingga hasil kompos yang diperoleh bisa lebih konsisten dan berkualitas.
Inovasi ini mendapat respons positif dari masyarakat Desa Karangdiyeng. Warga merasa terbantu karena kini mereka memiliki sarana yang praktis untuk mengelola limbah organik, sekaligus berkontribusi dalam mengurangi volume sampah yang selama ini menjadi masalah utama di lingkungan. Meski demikian, tim PKM UNAIR menyadari masih ada tantangan yang harus dihadapi, seperti kemampuan adaptasi warga terhadap teknologi serta ketersediaan bahan organik yang sesuai untuk diproses.
Upaya yang dilakukan tim PKM UNAIR ini menunjukkan bagaimana teknologi tepat guna dapat menjadi solusi konkret bagi masalah lingkungan di tingkat desa. Dengan adanya kolaborasi antara mahasiswa, dosen pembimbing, dan masyarakat, diharapkan program ini dapat berlanjut secara berkesinambungan. Lebih dari itu, aplikasi ini juga berpotensi untuk diadopsi oleh desa-desa lain yang memiliki permasalahan serupa, sehingga manfaatnya dapat meluas dan berdampak pada pengelolaan lingkungan yang lebih baik.